1. Cedric Diggory
Cedric Diggory lahir pada sekitar tanggal 1 September atau 31 Oktober 1977 dan meninggal tanggal 24 Juni 1995 (Umur 17 tahun) di Little Hangleton Graveyard. Cedric digambarkan sebagai anak yang rendah hati dan jujur. Ia mulai bersekolah di Hogwarts pada 1 September 1989 yang kemudian masuk ke asrama Hufflepuff dan menjadi kapten Quidditch (Seeker) yang juga Prefect dari asramanya. Tongkat sihirnya sepanjang 12,25 inci, terbuat dari kayu
ash dan berisi sehelai rambut tunggal dari unicorn jantan.
Tongkat sihir milik Cedric
Di Harry Potter and the Goblet of Fire, Cedric memasukkan namanya ke dalam Piala Api untuk diseleksi apakah ia layak atau tidak mengikuti Turnamen Triwizard (Karena sudah berumur 17 tahun, maka ia diizinkan untuk memasukkan namanya ke Piala Api). Ternyata ia terpilih menjadi juara yang mewakili Hogwarts dan dengan demikian, lengkaplah semua juara. Viktor Krum dari Durmstarg, Fleur Delacour dari Beauxbatons, dan Cedric Diggory dari Hogwarts. Semua orang mengira bahwa seleksi telah berakhir, tapi piala api mengeluarkan satu nama lagi, Harry Potter. Tentu saja Cedric dan kedua juara lain bingung saat melihat Harry Potter hadir di ruangan dimana para juara berkumpul. Terjadi perdebatan diantara para guru dan Dumbledore bertanya pada Barty Crouch, wakil dari Kementrian Sihir untuk Turnamen Triwizard yang akhirnya memutuskan kalau Harry boleh mengikuti Turnamen Triwizard meskipun masih dibawah umur. Draco Malfoy membuat lencana yang isinya mendukung Cedric untuk anak-anak Slytherin, ada juga anak Hufflepuff yang memakai lencana itu meskipun Cedric sudah melarang mereka untuk mengenakannya karena bertuliskan " Support CEDRIC DIGGORY - the REAL Hogwarts Champion!" yang kemudian bisa berubah tulisannya menjadi "POTTER STINKS".
Untuk tugas pertama, Cedric tidak mengetahui apa yang harus mereka hadapi padahal ketiga juara yang lain sudah mengetahuinya maka Harry Potter memberitahunya kalau mereka harus menghadapai naga. Cedric pun meminta maaf tentang masalah lencana itu, dan Harry mengatakan itu tidak masalah. Di hari pelaksanaan tugas pertama, ia berhasil mengambil telur yang dijaga oleh naga.
Saat diadakan Yule Ball, pesta dansa Natal yang mengharuskan setiap murid mengajak satu orang murid menjadi pasangannya. Cedric memilih bersama Cho Chang, gadis cantik yang menjadi seeker dari Revenclaw. Harry merasa kecewa karena sebenarnya ia ingin berpasangan dengan Cho Chang tapi keduluan Cedric.
Beberapa hari sebelum tugas kedua, Cedric memberitahu Harry bagaimana cara memecahkan petunjuk di dalam telur emas yang mereka dapatkan ketika melawan naga di tugas pertama sebagai balasan karena Harry memberitahu soal naga di tugas pertama. Pada malam sebelum tugas kedua dilaksanakan, teman dekat dari para juara disembunyikan di danau. Cedric berhasil menyelamatkan Cho Chang yang menjadi sanderanya dan menjadi juara pertama.
Tugas ketiga adalah maze/labirin. Labirin itu sudah diberi berbagai macam rintangan, Piala Triwizard berada di tengah labirin tersebut. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu diikuti oleh Krum dan Fleur. Di tugas ketiga ini, Krum berada di bawah kutukan Imperius sehingga menyerang siapa pun yang ada ditemuinnya termasuk Fleur, Cedric, dan Harry. Ketika menghindari Krum, Harry dan Cedric melihat Piala Api yang sudah dekat. Mereka berlari dan berusaha paling cepat mencapai piala tersebut. Harry menarik Cedric hingga tertinggal di belakangnya, Cedric pun melakukan hal yang sama terhadap Harry. Saat mereka sudah dekat dengan Piala Triwizard, Cedric terhambat karena belitan tanaman, ia berteriak-teriak meminta tolong pada Harry. Sesaat Harry bingung, apakah ia terus berlari menuju piala atau menolong Cedric? Akhirnya ia memutuskan menolong Cedric. Ketika Cedric sudah terbebas, mereka berdebat siapa yang menjadi juara. Cedric menyuruh Harry untuk menyentuh Piala Triwizard agar menjadi juara karena sudah menyelamatkannnya dua kali. Tapi, Harry berkata kalau mereka akan menyentuh Piala Triwizard bersama-sama. Ketika menyentuh piala itu, mereka dibawa ke suatu tempat. Cedric dan Harry sama-sama bingung sekarang mereka berada di tempat apa. Sementara Harry melihat-lihat dan mencoba mengingat apa ia pernah melihat tempat itu, Cedric mengagumi Piala Triwizard yang ternyata adalah Portkey. Tiba-tiba Harry merasakan luka di dahinya terasa sakit, Cedric menghampirinya dan bertanya ada apa. Harry menyuruh Cedric untuk kembali ke Piala Triwizard. Dari kegelapan terlihat ada seseorang berjalan ke arah mereka. Cedric bangkit berdiri dan siap menggunakan tongkat sihirnya untuk menyerang orang asing itu jika bermaksud jahat. "Bunuh temannya." kata Voldemort, Peter Pettigrew/Wormtail menyerukan kutukan Avada Kedavra ke arah Cedric dan sinar hijau muncul dari tongkat sihir Wormtail kemudian menyambar Cedric. Ternyata kutukan Avada Kedavra adalah kutukan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang. Di akhir tahun ajaran Dumbledore memberitahu murid-murid Hogwarts, Durmstarg, dan Beauxbatons kalau Cedric meninggal bukan karena kecelakaan yang selama ini mereka ketahui, melainkan karena dibunuh Voldemort. Voldemort telah kembali...
Cedric saat akan menyerang Wormtail
Cedric Diggory diperankan oleh Robert Pattinson
2. Hermione Granger
Hermione Granger lahir pada tanggal 19 September 1979 di England dan masuk ke Hogwarts pada 1 September 1991 yang kemudian ditempatkan di asrama Gryffindor. Ia termasuk anak yang pintar di kelasnya namun kurang memiliki kematangan emosional. Hermione selalu bersikap negatif jika ada yang menggodanya dan tidak tahan bila dipermalukan. Tongkat sihir Hermione terbuat dari kayu pohon anggur dengan inti urat jantung dari seekor naga.
Tongkat sihir Hermione
Di kemunculan pertamanya, Hermione digambarkan sebagai anak yang serba tahu dan hampir menguasai semuanya kecuali permainan catur, yang akhirnya membuat Ron merasa lebih unggul karena ia menguasai permainan catur. Di kelas Mantera Sihir, ia mendengar bahwa Ron salah melafalkan Wingardium Leviosa dan Hermione mengucapkannya dengan tepat. Ron ragu kalau Hermione bisa melakukannya. Sebagai bukti bahwa ia bisa melakukannya, Hermione mengucapkan mantera itu dan membuat sehelai bulu melayang. Ron menjadi sangat malu karena perkiraannya salah. Setelah Ron mengkritik bahwa ia suka pamer dalam pelajaran mantera, Hermione bersembunyi di toilet perempuan. Professor Quirrell melaporkan bahwa ada troll yang menyelinap masuk ke sel bawah tanah. Harry dan Ron berusaha mengingatkan agar Hermione segera pergi ke toilet. Akhirnya troll menyudutkan Hermione di pojok toilet, Harry dan Ron muncul tepat waktu. Harry menikam troll dengan tongkatnya sementara Ron memukul troll dengan pentungan lalu menggunakan mantera melayang untuk membuat troll melayang-layang di udara. Tak lama kemudian, Professor Minerva McGonagall, Severus Snape, dan Professor Quirrell datang. Hermione menutupi campur tangan anak-anak laki-laki tersebut dan menyatakan bahwa ia berkelahi dengan troll karena menganggap dirinya akan menang. Sejak saat itu Harry, Ron, dan Hermione menjadi teman baik.
Draco Malfoy meledeknya Darah-lumpur (Sebutan untuk penyihir yang kelahiran Muggle) dan Hermione tidak terima. Ia, Harry, dan Ron mencurigai Draco sebagai pewaris Slytherin karena ia bisa bahasa ular. Hermione mebuat ramuan polijus dan menyuruh Harry dan Ron meminumnya agar dapat berubah menjadi Crabbe dan Goyle, teman dekat Draco untuk menyelidiki apa benar Draco itu ada keturunan Salazar Slytherin. Ron hampir menggagalkan penyamaran itu ketika ia tidak terima Hermione diejek oleh Draco. Mereka terpaksa mengakhiri penyamaran itu karena tubuh mereka sudah hampir kembali tidak mirip lagi seperti Crabbe dan Goyle. Saat Hermione dibekukan oleh Basilisk, Harry dan Ron berusaha mengalahkan Basilisk yang membekukan anak-anak keturunan Muggle yang bersekolah di Hogwarts. Harry Potter berhasil mengalahkan Basilisk lalu menghancurkan Tom Marvolo Riddle/ Voldemort yang hendak bangkit kembali. Hogwarts mengadakan pesta karena anak-anak yang dibekukan dan Hagrid sudah kembali.
Di tahun kelima, Hermione bersama Ron dan Harry memimpin sekelompok anak-anak yang menamai diri mereka "Dumbledore's Army". Mereka mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam . Anggota kelompok itu antara lain: Luna Lovegood, Ginny, Fred & George, Ron, Neville, Hermione, dan Cho Chang.
Pada pesta memulai tahun ajaran baru, Snape diumumkan sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu hitam yang baru. Murid-murid Hogwarts heran karena selama bertahun-tahun ia tidak berhasil mendapatkan posisi itu. Karena Slughorn hanya meminta nilai minimal "E" ("Exceed Expectations"-"Di
Luar Dugaan") dalam ujian O.W.L. untuk melanjutkan ke kelas lanjutan
([N.E.W.T.) Ramuan, Harry dan Ron berkesempatan untuk mendaftar di kelas
itu. Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua "Pembuatan-Ramuan Tingkat
Lanjutan" yang bertuliskan nama pemiliknya, "Pangeran Berdarah
Campuran". Ron dan Hermione terus bercekcok sampai Ron secara tidak sengaja meminum racun. Hermione akhirnya mengakhiri perselisihan itu dan Ron memutuskan hubungannya dengan Lavender.
Tak terasa sekarang Ron, Hermione, dan Harry sudah mencapai tahun ketujuh. Pencopet (polisi rahasia Kementerian Sihir yang pro Voldemort) menangkap
ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut
nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy,
bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat
tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor
di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka
telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott.
Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Peter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan
mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa
kepadanya. Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan
mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu.
Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron
melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat
sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke
rumah Bill dan Fleur Weasley, Shell Cottage. Sesaat sebelum mereka
menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh
Dobby.
Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain
yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook,
mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya,
Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena
menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan
ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian
ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam
Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan
sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya.
Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort
yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di
Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah
Mahkota Rowena Ravenclaw.
Saat terjadi pertempuran, banyak korban berjatuhan, diantaranya: Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki
Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh
oleh Harry. Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux
Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia
pernah melihat mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Draco Malfoy, Vincent Crabbe, dan
Gregory Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat
yang malah membunuh dirinya sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu. Di dalam kastil, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan
Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix
Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly
Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan
sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan
manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort.
Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari
Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara
Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan
ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco setelah mengalahkannya, ia
sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort
melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan
Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya
sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort
sendiri. Secara keseluruhan, sekitar 54 orang gugur dalam mempertahankan Hogwarts.
Hermione dengan gaun untuk Yule Ball
Hermione diperankan oleh Emma Watson
3. Minerva McGonagall
Minerva McGonagall lahir pada 4 Oktober 1925. Di awal cerita ia menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Hogwarts, kepala asrama Gryffindor , dan guru Transfigurasi (mata pelajaran yang dianggapnya paling kompleks dan paling sulit). McGonagall berambut hitam (yang sudah beruban) dan selalu digelung rapi.
Ia sering memakai jubah berwarna hijau zamrud dan bertampang galak. Dia memakai kacamata segi empat yang tetap membekas ketika ia berwujud animagus kucing. Minerva McGonagall sangat menyukai motif kotak-kotak. McGonagall adalah salah satu pengikut setia Dumbledore. Tongkat sihirnya dibuat dari kayu pohon cemara, memiliki panjang 9,5-24,13 cm, dengan inti nadi naga.
Tongkat sihir Minerva McGonagall
Ia adalah animagus pertama yang ditunjukkan dalam serial Harry Potter.
Dalam bab ini diperlihatkan kepribadian McGonagall: pengasih (dia
khawatir ketika Dumbledore memutuskan untuk meninggalkan Harry pada
Keluarga Dursley segera setelah serangan Voldermort), tegas dan
blak-blakan (dia mengkritik beberapa orang, termasuk Hagrid),
serta tentu saja kapandaiannya (untuk menjadi Animagus sangat sulit,
dan kadang membutuhkan waktu lama untuk menguasainya). McGonagall adalah
staf Hogwarts yang mengatur upacara Topi Seleksi, dan ia mampu
mendapatkan perhatian penuh dari murid-muridnya tanpa susah payah. McGonagall sangat menyukai Quidditch. Ia ditempatkan sebagai pendamping
komentator dalam pertandingan Qiudditch antar-asrama (untuk menegur
komentator yang kadang memberikan komentar yang melenceng dari
pertandingan) dan sebagai kepala Asrama Gryffindor, dia sangat peduli akan keberhasilan tim Gryffindor. ketika ia melihat Harry bisa menguasai sapu dalam pelajaran Terbang
pertamanya, ia langsung merekomendasikan Harry untuk mengisi posisi Seeker,
meskipun murid kelas satu sebenarnya belum diperbolehkan untuk bermain.
McGonagall, meskipun sangat ketat terhadap peraturan, sering mendorong
Harry untuk melakukan hal-hal yang sedikit menyimpang dari aturan
sekolah. Ia sering menasehati Harry, misalnya ketika Harry berada di
kelas 5, ia memperingatkan Harry bahwa Kementerian Sihir tengah
mengawasi komunikasi masuk dan keluar Hogwarts.
Dia juga pada waktu itu, salah satu staf Hogwarts yang jelas-jelas menunjukkan ketidaksukaannya pada Dolores Umbridge, dan tidak takut padanya. Professor McGonagall adalah anggota Orde Phoenix,
dan memperingatkan Harry agar tidak memprovokasi Umbridge yang bekerja
untuk Kementerian Sihir. McGonagall dan Umbridge memang tampak tidak
saling menyukai, terlebih lagi ketika Umbridge senantiasa berusaha untuk
menambah kekuasaannya. McGonagall sempat diserang oleh Umbridge dan
kaki tangannya ketika menghalangi Umbridge yang berusaha mengusir hagrid
dari Hogwarts. Dia sempat dirawat di St. Mungo dan kembali setelah
pertempuran di Kementerian Sihir. Dalam beberapa kesempatan, misalnya
ketika Umbridge menginspeksinya ketika mengajar, McGonagall cenderung
tidak mengacuhkannya, bahkan sempat terlibat pertengkaran mulut ketika
konsultasi karier Harry, dan meyakinkan Harry bahwa dia akan mendukung
sepenuhnya keinginan Harry untuk menjadi Auror. Waktu Umbridge bertindak sebagai kepala sekolah, Harry yakin McGonagall mendesis kepada Peeves, si hantu jahil, ketika mencoba melepaskan kandelier, Putar ke arah sebaliknya. Dan waktu Umbridge diusir keluar dari Hogwarts, McGonagall meminjami tongkatnya, yang dipakai Peeves untuk memukuli Umbridge (dan melemparinya dengan kaus kaki penuh kapur).
Minerva McGonagall menjadi Kepala Sekolah Hogwarts setelah Pertempuran Hogwarts berakhir
Minerva McGonagall saat sedang mengajar
Minerva McGonagall diperankan oleh Maggie Smith
4. Lord Voldemort
Voldemort lahir dengan nama Tom Marvolo Riddle pada tanggal 31 Desember 1926 di sebuah panti asuhan London. Kata Voldemort sendiri berasal dari anagram
nama "Tom Marvolo Riddle" yaitu "I Am Lord Voldemort". Cerita perubahan
Voldemort dari Tom Marvolo Riddle menjadi Lord Voldemort merupakan
sebuah kisah psikologis menarik dari JK Rowling. Voldemort digambarkan sebagai tokoh yang sangat jahat, kejam, licik, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Voldemort dikenal sebagai salah satu siswa Hogwarts yang paling cemerlang di masanya. Tidak heran, ia sangat hebat dalam sihir
dan ditakuti oleh nyaris seluruh penyihir hingga titik dimana rakyat
sihir takut untuk menyebut namanya. Sehingga, Voldemort kerap disebut
sebagai "Kau-Tahu-Siapa", "Pangeran Kegelapan", atau "Dia Yang Namanya
Tak Boleh Disebut". Pada Harry Potter dan Relikui Kematian, radio pemberontak "Pantauan Potter" (
Potterwatch), menyebutnya sebagai "Pemimpin Pelahap Maut". Tongkat sihir Voldemort terbuat dari pohon yew.
Tongkat sihir Voldemort
Ia dimunculkan di buku pertama sebagai "orang yang membunuh orangtua
Harry", yang akhirnya dikalahkan oleh kekuatan cinta dan pengorbanan ibu
Harry, Lily,
dan kehilangan tubuhnya. Harry pun memiliki bekas luka berbentuk petir
di dahinya. Voldemort berusaha untuk bangkit kembali, di buku pertama ia
merasuki Quirinus Quirrell,
guru Hogwarts untuk mencoba mencuri Batu Bertuah, namun gagal.
Kemudian, di buku kedua, muncul Tom Marvolo Riddle, manifestasi
Voldemort remaja, yang menyembunyikan memorinya di sebuah buku harian,
yang merasuki adik Ron Weasley, Ginny, yang diceritakan sebagai gadis pemalu yang menyukai Harry Potter sendiri.
Ia menggunakan Ginny untuk membuka kamar Rahasia dan melepaskan
Basilisk, yang meneror Hogwarts di buku kedua. Pada akhirnya, kebenaran
terungkap. Ialah Voldemort di waktu muda. Namun, ia berhasil dikalahkan
dan buku harian itu dihancurkan, dan Basilisk tewas. Buku harian tersebut ternyata adalah Horcrux (terungkap pada buku keenam).
Voldemort tidak dimunculkan dalam buku ketiga. Namun, ia muncul di pikiran Harry ketika ia pingsan akibat serangan Dementor. Kemudian, menjelang akhir cerita, Profesor Trelawney,
membuat ramalan bahwa "Pangeran Kegelapan ditinggalkan sendiri tanpa
teman. Pelayannya, yang telah menunggu selama 12 tahun, akan kabur untuk
bergabung dengan tuannya pada malam ini. Pangeran Kegelapan akan
bangkit dan lebih jahat dari sebelumnya
". Meskipun diperkirakan pelayan itu adalah Sirius Black, ternyata ia adalah Peter Pettigrew, yang menyamar sebagai tikus Ron, Scabbers.
Di buku ketujuh. Voldemort semakin giat memperluas kekuasaan. Ia berhasil menguasai Kementerian Sihir dan mendirikan pemerintahan totaliter. Ia menindas penyihir kelahiran-Muggle dengan tuduhan "mencuri sihir" (Dalam dunia kita, hal ini dapat dianalogikan dengan Holocaust maupun tindakan genosida
lainnya). Ia mencari tongkat Elder, tongkat sihir yang menurut legenda,
paling kuat dan membuat pemiliknya tak terkalahkan. Pencariannya bahkan
hingga keluar negeri.
Kemudian, ia menemukan bahwa Harry dan kedua sahabatnya telah menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Ia kemudian menyerang Hogwarts
dengan pasukan yang besar setelah ultimatum penyerahan Harry (yang
tidak diindahkan penghuni Hogwarts), sedangkan Harry mencari Mahkota Ravenclaw.
salah satu horcrux. Setelah pertempuran sengit, ia memerintahkan
gencatan senjata satu jam dengan satu syarat: Harry harus diserahkan.
Voldemort akhirnya membunuh Severus Snape,
dengan harapan ia memiliki tongkat Elder sepenuhnya, sejak Snape
membunuh Dumbledore. Ketika Harry menyerahkan dirinya kepada Voldemort
untuk mati (karena ia ternyata adalah Horcrux juga), kekuatan cinta
ibunya kembali menyelamatkannya. Dengan darah Harry di tubuh Voldemort,
Harry tidak bisa dibunuh oleh Voldemort, dan jiwa Voldemort di tubuhnya
hancur, meski ia pura-pura mati. Kembali ke Hogwarts. Harry
mengungkapkan bahwa dirinya masih hidup, dan pada saat inilah, Nagini,
horcrux terakhir, dimusnahkan oleh Neville Longbottom.
Harry pun menyatakan bahwa ialah pemilik tongkat Elder sebenarnya,
karena ia memenangkannya dari Draco Malfoy, yang memiliki tongkat itu
setelah melucuti Dumbledore di akhir buku keenam. Dengan tongkat Draco,
ia mengalahkan Voldemort dengan memantulkan Kutukan kematian kepada
Voldemort dengan mantra pelucutan senjata (
Expelliarmus).
Voldemort tewas, dan mayatnya dibaringkan jauh dari para pejuang
Hogwarts (gabungan siswa, guru, anggota Orde Phoenix, dan simpatisan)
yang mati melawannya. Dunia sihir kembali aman dan penuh kedamaian
seperti sediakala.
Voldemort saat bertarung melawan Harry Potter
Lord Voldemort diperankan oleh Ralph Fiennes