Rabu, 27 Februari 2013

My Favorite Character in Harry Potter Movie

1. Cedric Diggory














Cedric Diggory lahir pada sekitar tanggal 1 September atau 31 Oktober 1977 dan meninggal tanggal 24 Juni 1995 (Umur 17 tahun) di Little Hangleton Graveyard. Cedric digambarkan sebagai anak yang rendah hati dan jujur. Ia mulai bersekolah di Hogwarts pada 1 September 1989 yang kemudian masuk ke asrama Hufflepuff dan menjadi kapten Quidditch (Seeker) yang juga Prefect dari asramanya. Tongkat sihirnya sepanjang 12,25 inci, terbuat dari kayu ash dan berisi sehelai rambut tunggal dari unicorn jantan.





 Tongkat sihir milik Cedric





 Di Harry Potter and the Goblet of Fire, Cedric memasukkan namanya ke dalam Piala Api untuk diseleksi apakah ia layak atau tidak mengikuti Turnamen Triwizard (Karena sudah berumur 17 tahun, maka ia diizinkan untuk memasukkan namanya ke Piala Api). Ternyata ia terpilih menjadi juara yang mewakili Hogwarts dan dengan demikian, lengkaplah semua juara. Viktor Krum dari Durmstarg, Fleur Delacour dari Beauxbatons, dan Cedric Diggory dari Hogwarts. Semua orang mengira bahwa seleksi telah berakhir, tapi piala api mengeluarkan satu nama lagi, Harry Potter. Tentu saja Cedric dan kedua juara lain bingung saat melihat Harry Potter hadir di ruangan dimana para juara berkumpul. Terjadi perdebatan diantara para guru dan Dumbledore bertanya pada Barty Crouch, wakil dari Kementrian Sihir untuk Turnamen Triwizard yang akhirnya memutuskan kalau Harry boleh mengikuti Turnamen Triwizard meskipun masih dibawah umur. Draco Malfoy membuat lencana yang isinya mendukung Cedric untuk anak-anak Slytherin, ada juga anak Hufflepuff yang memakai lencana itu meskipun Cedric sudah melarang mereka untuk mengenakannya karena bertuliskan " Support CEDRIC DIGGORY - the REAL Hogwarts Champion!" yang kemudian bisa berubah tulisannya menjadi "POTTER STINKS".

Untuk tugas pertama, Cedric tidak mengetahui apa yang harus mereka hadapi padahal ketiga  juara yang lain sudah mengetahuinya maka Harry Potter memberitahunya kalau mereka harus menghadapai naga. Cedric pun meminta maaf tentang masalah lencana itu, dan Harry mengatakan itu tidak masalah. Di hari pelaksanaan tugas pertama, ia berhasil mengambil telur yang dijaga oleh naga.

Saat diadakan Yule Ball, pesta dansa Natal yang mengharuskan setiap murid mengajak satu orang murid menjadi pasangannya. Cedric memilih bersama Cho Chang, gadis cantik yang menjadi seeker dari Revenclaw. Harry merasa kecewa karena sebenarnya ia ingin berpasangan dengan Cho Chang tapi keduluan Cedric.

Beberapa hari sebelum tugas kedua, Cedric memberitahu Harry bagaimana cara memecahkan petunjuk di dalam telur emas yang mereka dapatkan ketika melawan naga di tugas pertama sebagai balasan karena Harry memberitahu soal naga di tugas pertama. Pada malam sebelum tugas kedua dilaksanakan, teman dekat dari para juara disembunyikan di danau. Cedric berhasil menyelamatkan Cho Chang yang menjadi sanderanya dan menjadi juara pertama.

Tugas ketiga adalah maze/labirin. Labirin itu sudah diberi berbagai macam rintangan, Piala Triwizard berada di tengah labirin tersebut. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu diikuti oleh Krum dan Fleur. Di tugas ketiga ini, Krum berada di bawah kutukan Imperius sehingga menyerang siapa pun yang ada ditemuinnya termasuk Fleur, Cedric, dan Harry. Ketika menghindari Krum, Harry dan Cedric melihat Piala Api yang sudah dekat. Mereka berlari dan berusaha paling cepat mencapai piala tersebut. Harry menarik Cedric hingga tertinggal di belakangnya, Cedric pun melakukan hal yang sama terhadap Harry. Saat mereka sudah dekat dengan Piala Triwizard, Cedric terhambat karena belitan tanaman, ia berteriak-teriak meminta tolong pada Harry. Sesaat Harry bingung, apakah ia terus berlari menuju piala atau menolong Cedric? Akhirnya ia memutuskan menolong Cedric. Ketika Cedric sudah terbebas, mereka berdebat siapa yang menjadi juara. Cedric menyuruh Harry untuk menyentuh Piala Triwizard agar menjadi juara karena sudah menyelamatkannnya dua kali. Tapi, Harry berkata kalau mereka akan menyentuh Piala Triwizard bersama-sama. Ketika menyentuh piala itu, mereka dibawa ke suatu tempat. Cedric dan Harry sama-sama bingung sekarang mereka berada di tempat apa. Sementara Harry melihat-lihat dan mencoba mengingat apa ia pernah melihat tempat itu, Cedric mengagumi Piala Triwizard yang ternyata adalah Portkey. Tiba-tiba Harry merasakan luka di dahinya terasa sakit, Cedric menghampirinya dan bertanya ada apa. Harry menyuruh Cedric untuk kembali ke Piala Triwizard. Dari kegelapan terlihat ada seseorang berjalan ke arah mereka. Cedric bangkit berdiri dan siap menggunakan tongkat sihirnya untuk menyerang orang asing itu jika bermaksud jahat. "Bunuh temannya." kata Voldemort, Peter Pettigrew/Wormtail menyerukan kutukan Avada Kedavra ke arah Cedric dan sinar hijau muncul dari tongkat sihir Wormtail kemudian menyambar Cedric. Ternyata kutukan Avada Kedavra adalah kutukan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang. Di akhir tahun ajaran Dumbledore memberitahu murid-murid Hogwarts, Durmstarg, dan Beauxbatons kalau Cedric meninggal bukan karena kecelakaan yang selama ini mereka ketahui, melainkan karena dibunuh Voldemort. Voldemort telah kembali...








 Cedric saat akan menyerang Wormtail




Cedric Diggory diperankan oleh Robert Pattinson


2. Hermione Granger










Hermione Granger lahir pada tanggal 19 September 1979 di England dan masuk ke Hogwarts pada 1 September 1991 yang kemudian ditempatkan di asrama Gryffindor. Ia termasuk anak yang pintar di kelasnya namun kurang memiliki kematangan emosional. Hermione selalu bersikap negatif jika ada yang menggodanya dan tidak tahan bila dipermalukan. Tongkat sihir Hermione terbuat dari kayu pohon anggur dengan inti urat jantung dari seekor naga.





 Tongkat sihir Hermione





Di kemunculan pertamanya, Hermione digambarkan sebagai anak yang serba tahu dan hampir menguasai semuanya kecuali permainan catur, yang akhirnya membuat Ron merasa lebih unggul karena ia menguasai permainan catur. Di kelas Mantera Sihir, ia mendengar bahwa Ron salah melafalkan Wingardium Leviosa dan Hermione mengucapkannya dengan tepat. Ron ragu kalau Hermione bisa melakukannya. Sebagai bukti bahwa ia bisa melakukannya, Hermione mengucapkan mantera itu dan membuat sehelai bulu melayang. Ron menjadi sangat malu karena perkiraannya salah. Setelah Ron mengkritik bahwa ia suka pamer dalam pelajaran mantera, Hermione bersembunyi di toilet perempuan. Professor Quirrell melaporkan bahwa ada troll yang menyelinap masuk ke sel bawah tanah. Harry dan Ron berusaha mengingatkan agar Hermione segera pergi ke toilet. Akhirnya troll menyudutkan Hermione di pojok toilet, Harry dan Ron muncul tepat waktu. Harry menikam troll dengan tongkatnya sementara Ron memukul troll dengan pentungan lalu menggunakan mantera melayang untuk membuat troll melayang-layang di udara. Tak lama kemudian, Professor Minerva McGonagall, Severus Snape, dan Professor Quirrell datang. Hermione menutupi campur tangan anak-anak laki-laki tersebut dan menyatakan bahwa ia berkelahi dengan troll karena menganggap dirinya akan menang. Sejak saat itu Harry, Ron, dan Hermione menjadi teman baik.

Draco Malfoy meledeknya Darah-lumpur (Sebutan untuk penyihir yang kelahiran Muggle) dan Hermione tidak terima. Ia, Harry, dan Ron mencurigai Draco sebagai pewaris Slytherin karena ia bisa bahasa ular. Hermione mebuat ramuan polijus dan menyuruh Harry dan Ron meminumnya agar dapat berubah menjadi Crabbe dan Goyle, teman dekat Draco untuk menyelidiki apa benar Draco itu ada keturunan Salazar Slytherin. Ron hampir menggagalkan penyamaran itu ketika ia tidak terima Hermione diejek oleh Draco. Mereka terpaksa mengakhiri penyamaran itu karena tubuh mereka sudah hampir kembali tidak mirip lagi seperti Crabbe dan Goyle. Saat Hermione dibekukan oleh Basilisk, Harry dan Ron berusaha mengalahkan Basilisk yang membekukan anak-anak keturunan Muggle yang bersekolah di Hogwarts. Harry Potter berhasil mengalahkan Basilisk lalu menghancurkan Tom Marvolo Riddle/ Voldemort yang hendak bangkit kembali. Hogwarts mengadakan pesta karena anak-anak yang dibekukan dan Hagrid sudah kembali.

Di tahun kelima, Hermione bersama Ron dan Harry memimpin sekelompok anak-anak yang menamai diri mereka "Dumbledore's Army". Mereka mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam . Anggota kelompok itu antara lain: Luna Lovegood, Ginny, Fred & George, Ron, Neville, Hermione, dan Cho Chang.


Pada pesta memulai tahun ajaran baru, Snape diumumkan sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu hitam yang baru. Murid-murid Hogwarts heran karena selama bertahun-tahun ia tidak berhasil mendapatkan posisi itu. Karena Slughorn hanya meminta nilai minimal "E" ("Exceed Expectations"-"Di Luar Dugaan") dalam ujian O.W.L. untuk melanjutkan ke kelas lanjutan ([N.E.W.T.) Ramuan, Harry dan Ron berkesempatan untuk mendaftar di kelas itu. Slughorn meminjamkan Harry buku teks tua "Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan" yang bertuliskan nama pemiliknya, "Pangeran Berdarah Campuran".  Ron dan Hermione terus bercekcok sampai Ron secara tidak sengaja meminum racun. Hermione akhirnya mengakhiri perselisihan itu dan Ron memutuskan hubungannya dengan Lavender.

Tak terasa sekarang Ron, Hermione, dan Harry sudah mencapai tahun ketujuh. Pencopet (polisi rahasia Kementerian Sihir yang pro Voldemort) menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Peter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya. Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley, Shell Cottage. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.

Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.

Saat terjadi pertempuran, banyak korban berjatuhan, diantaranya: Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry. Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Draco Malfoy, Vincent Crabbe, dan Gregory Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu. Di dalam kastil, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco setelah mengalahkannya, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri. Secara keseluruhan, sekitar 54 orang gugur dalam mempertahankan Hogwarts.

 




Hermione dengan gaun untuk Yule Ball






Hermione diperankan oleh Emma Watson


3. Minerva McGonagall
 











Minerva McGonagall lahir pada 4 Oktober 1925. Di awal cerita ia menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Hogwarts, kepala asrama Gryffindor , dan guru Transfigurasi (mata pelajaran yang dianggapnya paling kompleks dan paling sulit). McGonagall berambut hitam (yang sudah beruban) dan selalu digelung rapi. Ia sering memakai jubah berwarna hijau zamrud dan bertampang galak. Dia memakai kacamata segi empat yang tetap membekas ketika ia berwujud animagus kucing. Minerva McGonagall sangat menyukai motif kotak-kotak. McGonagall adalah salah satu pengikut setia Dumbledore. Tongkat sihirnya dibuat dari kayu pohon cemara, memiliki panjang 9,5-24,13 cm, dengan inti nadi naga.





 Tongkat sihir Minerva McGonagall





Ia adalah animagus pertama yang ditunjukkan dalam serial Harry Potter. Dalam bab ini diperlihatkan kepribadian McGonagall: pengasih (dia khawatir ketika Dumbledore memutuskan untuk meninggalkan Harry pada Keluarga Dursley segera setelah serangan Voldermort), tegas dan blak-blakan (dia mengkritik beberapa orang, termasuk Hagrid), serta tentu saja kapandaiannya (untuk menjadi Animagus sangat sulit, dan kadang membutuhkan waktu lama untuk menguasainya). McGonagall adalah staf Hogwarts yang mengatur upacara Topi Seleksi, dan ia mampu mendapatkan perhatian penuh dari murid-muridnya tanpa susah payah. McGonagall sangat menyukai Quidditch. Ia ditempatkan sebagai pendamping komentator dalam pertandingan Qiudditch antar-asrama (untuk menegur komentator yang kadang memberikan komentar yang melenceng dari pertandingan) dan sebagai kepala Asrama Gryffindor, dia sangat peduli akan keberhasilan tim Gryffindor. ketika ia melihat Harry bisa menguasai sapu dalam pelajaran Terbang pertamanya, ia langsung merekomendasikan Harry untuk mengisi posisi Seeker, meskipun murid kelas satu sebenarnya belum diperbolehkan untuk bermain. McGonagall, meskipun sangat ketat terhadap peraturan, sering mendorong Harry untuk melakukan hal-hal yang sedikit menyimpang dari aturan sekolah. Ia sering menasehati Harry, misalnya ketika Harry berada di kelas 5, ia memperingatkan Harry bahwa Kementerian Sihir tengah mengawasi komunikasi masuk dan keluar Hogwarts.

 Dia juga pada waktu itu, salah satu staf Hogwarts yang jelas-jelas menunjukkan ketidaksukaannya pada Dolores Umbridge, dan tidak takut padanya. Professor McGonagall adalah anggota Orde Phoenix, dan memperingatkan Harry agar tidak memprovokasi Umbridge yang bekerja untuk Kementerian Sihir. McGonagall dan Umbridge memang tampak tidak saling menyukai, terlebih lagi ketika Umbridge senantiasa berusaha untuk menambah kekuasaannya. McGonagall sempat diserang oleh Umbridge dan kaki tangannya ketika menghalangi Umbridge yang berusaha mengusir hagrid dari Hogwarts. Dia sempat dirawat di St. Mungo dan kembali setelah pertempuran di Kementerian Sihir. Dalam beberapa kesempatan, misalnya ketika Umbridge menginspeksinya ketika mengajar, McGonagall cenderung tidak mengacuhkannya, bahkan sempat terlibat pertengkaran mulut ketika konsultasi karier Harry, dan meyakinkan Harry bahwa dia akan mendukung sepenuhnya keinginan Harry untuk menjadi Auror. Waktu Umbridge bertindak sebagai kepala sekolah, Harry yakin McGonagall mendesis kepada Peeves, si hantu jahil, ketika mencoba melepaskan kandelier, Putar ke arah sebaliknya. Dan waktu Umbridge diusir keluar dari Hogwarts, McGonagall meminjami tongkatnya, yang dipakai Peeves untuk memukuli Umbridge (dan melemparinya dengan kaus kaki penuh kapur).

Minerva McGonagall menjadi Kepala Sekolah Hogwarts setelah Pertempuran Hogwarts berakhir


 Minerva McGonagall saat sedang mengajar






Minerva McGonagall diperankan oleh Maggie Smith


4. Lord Voldemort










Voldemort lahir dengan nama Tom Marvolo Riddle pada tanggal 31 Desember 1926 di sebuah panti asuhan London. Kata Voldemort sendiri berasal dari anagram nama "Tom Marvolo Riddle" yaitu "I Am Lord Voldemort". Cerita perubahan Voldemort dari Tom Marvolo Riddle menjadi Lord Voldemort merupakan sebuah kisah psikologis menarik dari JK Rowling. Voldemort digambarkan sebagai tokoh yang sangat jahat, kejam, licik, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Voldemort dikenal sebagai salah satu siswa Hogwarts yang paling cemerlang di masanya. Tidak heran, ia sangat hebat dalam sihir dan ditakuti oleh nyaris seluruh penyihir hingga titik dimana rakyat sihir takut untuk menyebut namanya. Sehingga, Voldemort kerap disebut sebagai "Kau-Tahu-Siapa", "Pangeran Kegelapan", atau "Dia Yang Namanya Tak Boleh Disebut". Pada Harry Potter dan Relikui Kematian, radio pemberontak "Pantauan Potter" (Potterwatch), menyebutnya sebagai "Pemimpin Pelahap Maut". Tongkat sihir Voldemort terbuat dari pohon yew.


   

 Tongkat sihir Voldemort






Ia dimunculkan di buku pertama sebagai "orang yang membunuh orangtua Harry", yang akhirnya dikalahkan oleh kekuatan cinta dan pengorbanan ibu Harry, Lily, dan kehilangan tubuhnya. Harry pun memiliki bekas luka berbentuk petir di dahinya. Voldemort berusaha untuk bangkit kembali, di buku pertama ia merasuki Quirinus Quirrell, guru Hogwarts untuk mencoba mencuri Batu Bertuah, namun gagal. Kemudian, di buku kedua, muncul Tom Marvolo Riddle, manifestasi Voldemort remaja, yang menyembunyikan memorinya di sebuah buku harian, yang merasuki adik Ron Weasley, Ginny, yang diceritakan sebagai gadis pemalu yang menyukai Harry Potter sendiri. Ia menggunakan Ginny untuk membuka kamar Rahasia dan melepaskan Basilisk, yang meneror Hogwarts di buku kedua. Pada akhirnya, kebenaran terungkap. Ialah Voldemort di waktu muda. Namun, ia berhasil dikalahkan dan buku harian itu dihancurkan, dan Basilisk tewas. Buku harian tersebut ternyata adalah Horcrux (terungkap pada buku keenam).
Voldemort tidak dimunculkan dalam buku ketiga. Namun, ia muncul di pikiran Harry ketika ia pingsan akibat serangan Dementor. Kemudian, menjelang akhir cerita, Profesor Trelawney, membuat ramalan bahwa "Pangeran Kegelapan ditinggalkan sendiri tanpa teman. Pelayannya, yang telah menunggu selama 12 tahun, akan kabur untuk bergabung dengan tuannya pada malam ini. Pangeran Kegelapan akan bangkit dan lebih jahat dari sebelumnya". Meskipun diperkirakan pelayan itu adalah Sirius Black, ternyata ia adalah Peter Pettigrew, yang menyamar sebagai tikus Ron, Scabbers.

Di buku ketujuh. Voldemort semakin giat memperluas kekuasaan. Ia berhasil menguasai Kementerian Sihir dan mendirikan pemerintahan totaliter. Ia menindas penyihir kelahiran-Muggle dengan tuduhan "mencuri sihir" (Dalam dunia kita, hal ini dapat dianalogikan dengan Holocaust maupun tindakan genosida lainnya). Ia mencari tongkat Elder, tongkat sihir yang menurut legenda, paling kuat dan membuat pemiliknya tak terkalahkan. Pencariannya bahkan hingga keluar negeri.
Kemudian, ia menemukan bahwa Harry dan kedua sahabatnya telah menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Ia kemudian menyerang Hogwarts dengan pasukan yang besar setelah ultimatum penyerahan Harry (yang tidak diindahkan penghuni Hogwarts), sedangkan Harry mencari Mahkota Ravenclaw. salah satu horcrux. Setelah pertempuran sengit, ia memerintahkan gencatan senjata satu jam dengan satu syarat: Harry harus diserahkan. Voldemort akhirnya membunuh Severus Snape, dengan harapan ia memiliki tongkat Elder sepenuhnya, sejak Snape membunuh Dumbledore. Ketika Harry menyerahkan dirinya kepada Voldemort untuk mati (karena ia ternyata adalah Horcrux juga), kekuatan cinta ibunya kembali menyelamatkannya. Dengan darah Harry di tubuh Voldemort, Harry tidak bisa dibunuh oleh Voldemort, dan jiwa Voldemort di tubuhnya hancur, meski ia pura-pura mati. Kembali ke Hogwarts. Harry mengungkapkan bahwa dirinya masih hidup, dan pada saat inilah, Nagini, horcrux terakhir, dimusnahkan oleh Neville Longbottom. Harry pun menyatakan bahwa ialah pemilik tongkat Elder sebenarnya, karena ia memenangkannya dari Draco Malfoy, yang memiliki tongkat itu setelah melucuti Dumbledore di akhir buku keenam. Dengan tongkat Draco, ia mengalahkan Voldemort dengan memantulkan Kutukan kematian kepada Voldemort dengan mantra pelucutan senjata (Expelliarmus). Voldemort tewas, dan mayatnya dibaringkan jauh dari para pejuang Hogwarts (gabungan siswa, guru, anggota Orde Phoenix, dan simpatisan) yang mati melawannya. Dunia sihir kembali aman dan penuh kedamaian seperti sediakala.





 Voldemort saat bertarung melawan Harry Potter






Lord Voldemort diperankan oleh Ralph Fiennes





1 komentar:

  1. Kak, menurutku cedric lahir bulan juni. Sama seperti harry. Soalnya waktu pelajaran ramalan. Profesor traweleney itu ngeramal kalau ada anak yang mati yang lair bulan juni

    BalasHapus